Tak semua barang bisa didapatkan dengan gratis, terlebih informasi
pribadi sebuah perusahaan besar seperti Microsoft. Sebuah bocoran email
yang didapatkan Syrian Elecytronic Army (SEA) setelah meretas website
serta akun jejaring sosial Microsoft pun menunjukkan fenomena tersebut.
Sumber : http://www.beritateknologi.com/
Dalam dokumen yang dikirimkan SEA kepada Daily Dot, terungkap bahwa
Microsoft mematok harga untuk setiap informasi yang diberikannya kepada
pemerintah Amerik Serikat. Menurut dokumen tersebut, Microsoft mematok
biaya sebesar US$200 (sekitar 2,2 juta rupiah) untuk setiap informasi
yang mereka berikan kepada pemerintah.
Dokumen yang berisikan bocoran email Microsoft tersebut pun
menunjukkan adanya invoice yang dikeluarkan Microsoft dan ditujukan
kepada Federal Bureu of Investigation (FBI), lebih khususnya pada
Digital Intercept Technology Unit (DITU). Sebagai contoh, dalam dokumen
tersebut terungkap kalau Microsoft menagih biaya sebesar US$352.200 atau
hampir 4,02 miliar rupiah kepada DITU pada bulan Agustus 2013.
Sebelumnya, Microsoft memang pernah mengungkapkan kalau mereka
mendapatkan permintaan akses data pribadi konsumennya dari pihak
pemerintah. Mereka pun mengungkapkan bahwa pada tahun 2012 terdapat
sebanyak 75.378 permintaan. Jumlah permintaan tersebut pun mengalami
penurunan pada tahun 2013 menjadi sebanyak 72.279 permintaan. Informasi
yang diberikan oleh Microsoft tersebut berisikan antara lain adalah nama
user, alamat email, negara bagian, negara, kode pos serta IP address.
Sumber : http://www.beritateknologi.com/
0 comments: